Gilles Fillion dari Institute Pasteur di Perancis menduga, bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi.
Tentunya dengan efek yang lebih lembut.
la menemukan bahwa bawang putih bermanfaat untuk membantu melepaskan serotonin, yakni bahan kimia yang terlibat dalam pengaturan rangkaian luas suasana hati dan tingkah laku termasuk kecemasan, murung, rasa sakit, agresi, stress, kurang tidur dan ingatan.
Kadar serotonin yang tinggi dalam otak cenderung berfungsi sebagai obat penenang yang menentramkan Anda, memudahkan tidur, dan meringan- kan kemurungan.
Bawang putih menolong menormal- kan sistem serotonin tersebut.
2.
Kandungan Khasiat bawang putih untuk mengatasi berbagai penyakit, tidak terlepas dari komposisi kimianya yang sangat kompleks.
Dalam 100 gr bawang putih terkandung 71,0 gr air, 95 kalori, 45 gr protein, 0,2 gr lemak, 231 g karbohidrat, 42 mg kalsium, 346 kalium, 134 mg fosfor, 1,0 mg besi, 022 mg vit B1, dan 15 mg vit melalui ekstraksi dan isolasi kimiawi, dpat diketahui beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam bawang putih, seperti allicin (ditemukan Bailey Cavallito tahun 1944), allin (ditemukan oleh Stoll dan Scebeck tahun 1948), ajoene, S-allycystein, dan scordinin.
Bawang putih memiliki aroma yang khas, bagi se- bagian orang merupakan bau yang tidak sedap.
Aroma tersebut makin menguat setelah siung dipotong atau diiris.
Dalam hal ini terjadi perubahan kimia, enzim allinase memecahkan alliin menjadi alliciin.
Aroma tersebut makin menguat setelah siung dipotong atau diiris
Menurut Mc Anwyll (2000), senyawa aliciin ternyata mempunyai daya anti biotik yang kuat, namun merupakan senyawa yang labil, dalam satu menit di udara bebas berubah menjadi dially disulfide.Senyawa alliciin yang berbau khas, ternyata dapat meningkatkan produksi antioksidan tubuh yang ampuh, seperti peroksidase glutation dan katalase.
Dalam beberapa percobaan, dua jenis antioksidan tersebut dapat memper- panjang umur binatang percobaan (Khomsan, 2001).
Kegunaan antioksidan antara lain yaitu memperlambat proses penuaan dini dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kandungan allicin dalam bawang putih sangat kecil, selain itu rentan terhadap dekomposisi di udara bebas.
Namun industri farmasi di Jerman telah berhasil mengisolasi allicin dan dikemas dalam bentuk tablet.
Dalam beberapa formula antioksidan, selain vit C, vit B6, vit E, ascorbyl palmitae, i-cystein hydrochloride, DL methionine, bioflavonoid, panthothenic acid, dan betacarote ekstrak bawang putih yang mengandung allicin juga sering disertakan ajoene merupakan anti kolesterol terkuat Senyawa yang terkandung dalam bawang putih.
Aroma tersebut makin menguat setelah siung dipotong atau diiris
Hasil percobaan menunjukkan, konsumsi bawang putih setengah sampai satu siung per hari, selama tiga puluh hari, dapat mene- kan kolesterol sampai 9 persen.Sebenarnya dalam kualitas dan kuantitas yang normal, kolesterol merupakan senyawa penting dan berguna bagi tubuh manusia, antara lain dalam pem- bentukan hormone yang berkaitan dengan fugsi sel dan kerja ginjal, menunjang penyusunan dan pembongkaran karbohidrat, dan sumber vit D Namun jika dalam darah jumlahnya berlebih (misal- nya orang dengan di atas 40 tahun, kadar kolesterol darah lebih dari 260 mg/deciliter, atau usia 30-39 tahun dengarn kadar kolesterol darah lebih dari 240 mg/deciliter), dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding areteri dan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap jantung dan otak.
Dengan demikian, orang pola malannya cenderung berkolesterol tinggi, disarankan untuk rajin mengkonsumsi bawang putih Senyawa S-allyicystein yang terdapat dalam bawang putih, dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti dan industry farmasi di Jepang, dikenal sebagai suplemen bawang putih Kyolic.
Produk tersebut telah teruji dalam menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah dan untuk mencegah penggumpulan darah.
Comments
Post a Comment